Example floating
Example floating
Pendidikan

Dosen UMM Gelar Revitalisasi Konservasi Penyu Berbasis Wisata Pendidikan di Pacitan

961
×

Dosen UMM Gelar Revitalisasi Konservasi Penyu Berbasis Wisata Pendidikan di Pacitan

Sebarkan artikel ini
Dosen UMM Gelar Revitalisasi Konservasi Penyu Berbasis Wisata Pendidikan di Pacitan
Wisata Pendidikan berbasis Wisata penyu di Pacitan

Mediapribumi.id, Pacitan — Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan, khususnya konservasi bahari.

Kegiatan itu, direalisasikan, melalui program revitalisasi konservasi penyu berbasis wisata pendidikan, sejak Agustus 2024 hingga Februari 2025, di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Prof. Dr. Elly Purwanti, MP, Ketua Tim Pengabdian Blockgrant FKIP UMM, dalam wawancaranya menyatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, akan pentingnya pelestarian penyu sekaligus menciptakan sumber pendanaan yang berkelanjutan melalui wisata pendidikan.

‘Kami berharap ini bisa menjadi model konservasi yang terintegrasi dengan pariwisata edukasi,” katanya, sabtu (18/1/2025).

Ia menggambarkan, sejak 2012, Kelompok Masyarakat Konservasi Penyu untuk Wisata (KMKPW), telah berupaya melestarikan penyu di kawasan tersebut.

Dengan dukungan program Ipteks bagi Wilayah (IbW) dari UMM, populasi penyu bertelur meningkat dari belasan pada 2013 menjadi 60 pada 2024.

Pihaknya menggambarkan, tantangan tetap ada, seperti rendahnya partisipasi generasi muda, minimnya fasilitas pendukung wisata, serta keterbatasan pendanaan stabil untuk operasional konservasi.

Program ini dinilai, telah memberikan dampak signifikan, termasuk peningkatan partisipasi anggota hingga 85%, keaktifan kegiatan sebesar 82,5%, dan tingkat kepuasan pengunjung mencapai 77,5%.

Meski demikian, tim evaluasi mencatat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, seperti, keterampilan tim dalam memandu pengunjung secara interaktif, pengadaan alat peraga edukasi, serta pengembangan fasilitas pendukung.

“Kami optimis bahwa melalui pelatihan lanjutan dan evaluasi berkala, program ini dapat menjadi model keberlanjutan konservasi yang sukses,” ujar Prof. Elly.

Ia juga menambahkan bahwa Desa Hadiwarno diharapkan tidak hanya dikenal sebagai pusat konservasi penyu, tetapi juga sebagai destinasi wisata pendidikan yang memperkuat kesejahteraan masyarakat lokal.

Dengan pendekatan yang mengintegrasikan pelestarian keanekaragaman hayati dan pengembangan pariwisata edukasi, program ini memberikan kontribusi nyata dalam mendukung posisi Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap pelestarian lingkungan secara global

Kedepan, untuk mengatasi kendala yang ditemukan, program revitalisasi ini mengimplementasikan berbagai langkah strategis, yakni pembentukan tim khusus yang bertugas mengelola wisata pendidikan berbasis konservasi penyu.

“Juga penyusunan program kerja terstruktur, guna memastikan keberlanjutan kegiatan, pelatihan intensif bagi anggota tim dan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam konservasi dan pengelolaan wisata, dan pembangunan wahana edukasi, seperti pusat informasi dan museum mini, untuk menarik minat pengunjung,” ungkap Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes, selaku anggota tim.

Sementara, Susanto, Ketua Tim Wisata Pendidikan Konservasi Penyu Pacitan mengungkapkan, “Dengan adanya program ini, kami merasa lebih percaya diri dalam mengelola konservasi dan wisata. Partisipasi masyarakat, khususnya anak muda, juga meningkat drastis,” tukasnya.

Hari Santri Google News
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *