Pendidikan

Dinas Pendidikan Jatim Larang Wisuda SMA/SMK, Kelulusan Harus Kreatif Tanpa Bebani Orang Tua

Avatar
848
×

Dinas Pendidikan Jatim Larang Wisuda SMA/SMK, Kelulusan Harus Kreatif Tanpa Bebani Orang Tua

Sebarkan artikel ini
Dinas Pendidikan Jatim Larang Wisuda SMA/SMK, Kelulusan Harus Kreatif Tanpa Bebani Orang Tua
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai.

Mediapribumi.id, Surabaya — Dinas Pendidikan Jawa Timur resmi melarang sekolah jenjang SMA, SMK, dan SLB menyelenggarakan wisuda atau purnawiyata.

Sebagai gantinya, kelulusan harus dirayakan dengan kegiatan kreatif dan inovatif tanpa membebani orang tua murid.

Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 000.1.5/1506/101.5/2025 yang ditujukan kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim di seluruh kabupaten/kota.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa istilah wisuda atau purnawiyata kini ditiadakan.

Keputusan ini diambil setelah banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai biaya besar yang harus dikeluarkan setiap akhir masa pendidikan.

“Biaya purnawiyata sering kali menjadi keresahan dan beban bagi wali murid, terutama keluarga kurang mampu,” kata Aries dikutip dari detikJatim, Rabu (12/03/2025).

Lebih lanjut, Dinas Pendidikan Jatim juga melarang sekolah mengadakan perpisahan di luar lingkungan sekolah, serta membebani siswa dengan biaya tambahan untuk pakaian khusus seperti jas atau kebaya.

“Tidak boleh ada penarikan apa pun untuk tujuan wisuda. Kecuali jika ada donatur dari masyarakat yang memberikan sumbangan secara sukarela dan tidak mengikat. Kelulusan seharusnya menjadi momen membahagiakan, bukan memberatkan,” tegasnya.

Sebagai alternatif, sekolah diharapkan dapat mengisi momen kelulusan dengan kegiatan sederhana namun berkesan. Aries berharap, kebijakan ini dapat mendorong sekolah untuk menciptakan konsep perayaan yang lebih bermakna dan kreatif tanpa membebani siswa maupun orang tua.

Instruksi ini wajib dipatuhi oleh seluruh sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Jawa Timur.

Dengan aturan baru ini, diharapkan kelulusan siswa tidak hanya menjadi momen penuh kebahagiaan, tetapi juga lebih inklusif bagi semua kalangan.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri