Wisata

Cek Data Pegunjung Museum Keraton Sumenep Tahun 2024

Avatar
1012
×

Cek Data Pegunjung Museum Keraton Sumenep Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Kunjungan ke Museum Keraton Sumenep bisa Pakai Qris
Potret Pengunjung Museum Keraton Sumenep

Mediapribumi.id, Sumenep — Museum Keraton Sumenep terus menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat lokal maupun wisatawan dari berbagai daerah. Terletak di pusat kota Sumenep, museum ini tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur khas Madura, tetapi juga menyimpan segudang koleksi bersejarah yang menceritakan perjalanan panjang Keraton Sumenep.

Per Bulan Oktober 2024, wisatawan yang berkunjung ke Museum Keraton Sumenep tercatat 9,460 orang, yang terdiri dari 292 wisatawan mancanegara.

“Kami saat ini sudah menggunakan sistem digital. Pengunjung melakukan pembayaran menggunakan Qris,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep melalui Kepala Bidang Pariwisata, Andrie Zulkarnain. Kamis (19/12/2024).

Menurutnya, para pengunjung ini terbanyak berdatangan pada hari libur dan hari-hari besar, yang terdiri dari masyarakat baik Sumenep, maupun luar daerah, rata-rata anak-anak hingga dewasa.

“Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, pengunjung akan semakin ramai,” ujarnya.

Saat di Museum, pengunjung diajak untuk mengenal lebih dekat peninggalan kerajaan seperti keris pusaka, alat musik tradisional, gamelan, hingga perhiasan kerajaan. Salah satu daya tarik utama museum adalah takhta raja yang menjadi simbol kekuasaan raja-raja Sumenep pada masanya.

Selain itu, Zulkarnain, mengatakan, pada tahun 2024 sekitar 20 event digelar di Museum Keraton Sumenep, seperti lomba mewarnai untuk anak-anak sebagai edukasi dan melestarikan budaya.

“Keraton Sumenep adalag karaton yang masih aktif di Jawa Timur akan terus kami lestarikan dan dikembangkan sebagai warisan nenek moyang,” tambahnya.

Pengembangan Museum ini akan berfokus pada edukasi untuk pembelajaran agar para generasi muda di Sumenep terus merawat dan melestarikan warisan kebudayaan.

Pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan daya tarik Museum Keraton ini melalui branding di berbagai platform dan peningkatan kapasitas pemandu seperti Bahasa Asing.

“Kami juga akan melakukan perawatan benda-benda di Museum agar tetap lestari,” tuturnya.

Saat ini, bagi pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp. 10.000 melalui pembayaran Qris dan bagi masyarakat yang belum memiliki aplikasi Qris, pihak pengelolal sudah menyediakan pelayanan pembayarannya.

Google News

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri