Mediapribumi.id, Sumenep — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus melakukan asesmen untuk mengidentifikasi korban gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo di Kepualauan Sapudi. Selain itu, juga dilakukan pembahasan untuk merumuskan skema bantuan rehabilitasi.
Kepala Bada Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Achmad Laili Malulidy, mengatakan, untuk bantuan tahap kedua akan dikirim pada Rabu (08/10/2025) menggunakan transportasi laut.
“Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Sumenep, Pemprov Jawa Timur dan Kementerian Sosial,” katanya. Sabtu (04/10/2025).
Jenis bantuan yang akan dikirimkan mencakup bahan makanan, makan cepat saji, peralatan darurat dan perlengkapan tempat tinggal sementara.
“Bantuan tahap awal dimulai dari Kecamatan Talango, kemudian Gayam dan Nonggunong,” imbuhnya.
Terkait hasil asesmen yang dilakukan oleh tujuh tim, sampai saat ini total kerusakan bangunan sebanyak 435 dengan rincian rumah warga mengalami rusak ringan sebanyak 139, 150 rusak sedang, 100 rusak berat dan 10 rusak sangat berat.
Selain itu, tempat ibadah, 13 rusak ringan, 9 rusak sedang dan 4 rusak berat. Sarana pendidikan, 4 rusak ringan, 2 rusak sedang dan 2 rusak berat.
“Semuanya berasal dari 4 kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Gayam, Nonggunong, Dungkek dan Talango,” tandasnya.
Sedangkan, untuk penilaian presentase kerugian bangunan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dan Dinas Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub).
Lebih lanjut, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengaku sedang mematangkan skema bantuan rehabilitasi yang masih dipertimbangkan antara bantuan tunai atau pembangunan gotong royong.
Bantuan tersebut, dananya bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumenep.
“Fokus utama saat ini untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi,” tuturnya.
Selain itu, Pemkab Sumenep sedang menyiapkan program pemulihan jangka menengah agar semua warga terdampak mendapat perhatian.
“Kami tegaskan agar tidak ada warga terdampak yang tertinggal,” pungkasnya.