BeritaLingkunganMigas

SKK Migas–HCML Tanam 2.000 Cemara Udang di Gili Raja Sumenep, Dorong Ekowisata dan Pelestarian Pesisir

Avatar
384
×

SKK Migas–HCML Tanam 2.000 Cemara Udang di Gili Raja Sumenep, Dorong Ekowisata dan Pelestarian Pesisir

Sebarkan artikel ini
SKK Migas–HCML Tanam 2.000 Cemara Udang di Gili Raja Sumenep, Dorong Ekowisata dan Pelestarian Pesisir
Penanaman bibit pohon cemara di pulau gili raja sumenep

Mediapribumi.id, Sumenep — Salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) industri hulu minyak dan gas bumi, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), menanam 2000 pohon Cemara Udang di Pantai Beringin, Desa Banmelang, Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting, Sumenep untuk penghijauan. Penanaman ini mengangkat tema “Rawat Tanam SKK Migas-HCML”. Jumat (17/10/2025).

Aksi lingkungan tersebut melibatkan berbagai elemen, diantaranya pemerintah daerah, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, hingga masyarakat sekitar.

Senior Officer Site Relation HCML, Angga Nugraha, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar wilayah kerja migas.

“Ini kegiatan rutin setiap tahun. Kali ini kita tanam 2.000 bibit cemara udang. Harapannya bisa memberi manfaat ekonomi dan pariwisata bagi warga Desa Banmaleng,” ujar Angga usai kegiatan penanaman.

Menurutnya, pemilihan cemara udang bukan tanpa alasan. Jenis tanaman ini dinilai paling cocok untuk wilayah pesisir yang kering dan berpasir.

“Cemara udang lebih tahan terhadap kondisi tanah kering, sehingga peluang hidupnya lebih besar dibanding tanaman lain,” tambahnya.

Selain cemara udang, HCML sebelumnya juga menanam mangrove, alpukat, dan bidara di beberapa titik wilayah operasi. Seluruh kegiatan itu memiliki tujuan serupa: menjaga kelestarian alam dan menciptakan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.

“Yang penting bukan hanya menanam, tapi juga merawat. Kami berharap masyarakat ikut menjaga agar tanaman ini tumbuh subur dan memberi manfaat jangka panjang,” kata Angga.

Dukungan masyarakat pun mengalir. Halim, warga Desa Banmaleng, mengapresiasi langkah penghijauan tersebut. Ia menyebut keberadaan cemara udang sangat penting untuk menahan abrasi sekaligus membuka peluang wisata baru di masa depan.

“Kalau sudah tumbuh besar, pantai jadi rindang dan indah. Bisa jadi tempat wisata, ekonomi warga juga ikut bergerak,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di satu titik saja, tetapi berlanjut di wilayah pesisir lainnya di Gili Raja.

“Kami berterima kasih kepada SKK Migas–HCML yang sudah peduli terhadap lingkungan kami. Semoga program ini terus berlanjut,” imbuhnya.

Penanaman ribuan bibit pohon di kawasan pesisir ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Festival Pesisir 2025, ajang tahunan yang telah berlangsung tiga tahun berturut-turut. Festival sebelumnya digelar di Pulau Mandangin (Sampang), Gili Iyang, dan Pantai Matahari (Sumenep).

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri