SUMENEP, Mediapribumi.id — Masyarakat Desa Torbang, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep tak ingin adat atau ritual Tatorbhengan yang diwariskan oleh nenek moyangnya lenyap digusur zaman.
Prosesi pelaksanaan Ritual Tatorbhengan, dilakukan oleh seluruh masyarakat dari berbagai dusun, berkumpul membawa hasil bumi, kemudian dipimpin langsung oleh Kepala Desa (Kades) bersama seluruh perangkat desa, sedangkan kepala dusun (Kadus) menyerahkan hasil bumi tersebut kepada Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo. Jum’at (9/9/2023).
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Torbang ini, dilaksanakan oleh masyarakat sebagai bentuk syukur atas hasil bumi dan penghormatan terhadap pemerintah, yang dilaksanakan di Balai Desa Torbang pada.
Menurut Kepala Desa (Kades) Torbang, Muzanni dengan ritual tersebut Desa semakin maju dan masyarakat dapat lebih guyub.
“Saya berharap, atas nama pemerintah desa, kegiatan ini bernilai positif dengan begitu akan ada dampak untuk saling guyub dan saling mengisi satu sama lain. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dalam acara ini,” katanya.
Muzanni menjelaskan, bahwa Ritual adat ini hanya dimiliki oleh masyarakat Desa Torbang, dan baru kali ini digelar lagi sebagai upaya untuk menghidupkan kembali.
“Tradisi Tatorbhengan ini hanya ada di Desa Torbang, dan baru sekarang kembali digelar meriah,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo turut memberikan apresiasi pada kegiatan ritual Tatorbhengan, terlebih kegiatan adat tersebut merupakan bentuk syukur masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep, saya mengapresiasi kegiatan ini, karena ritual Tatorbhengan menunjukkan cara bersyukur kita semua atas hasil bumi yang sudah didapat,” ujarnya.
Bupati Achmad Fauzi menyarankan, seyogyanya adat tersebut tetap dijaga oleh seluruh masyarakat Desa Torbang, agar tetap hidup dan menjamur ditengah masyarakat.
“Saya menghormati semangat kebersamaan yang ditunjukkan masyarakat dalam menjaga warisan budaya leluhur,” imbuhnya.
Selanjutnya, Bupati Fauzi mengungkapkan bahwa dirinya akan mengupayakan Tatorbhengan tersebut masuk di kalender event Pemerintah Kabupaten Sumenep pada tahun 2024.
“Sesuai harapan kepala desa, acara ini akan kami upayakan, insya Allah akan dimasukkan sebagai kalender wisata Kabupaten Sumenep,” tukasnya.