Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Kalender Event Sumenep 2024, DKS: Kami Hanya Ikut Bermacet-macetan

1391
×

Kalender Event Sumenep 2024, DKS: Kami Hanya Ikut Bermacet-macetan

Sebarkan artikel ini
Kalender Event Sumenep 2024, DKS: Kami Hanya Ikut Bermacet-macetan
Ketua Dewan Kesenian Sumenep, Turmidi Jaka
Example 468x60

Mediapribumi.id, Sumenep — Ketua Dewan Kesenian Sumenep (DKS), Turmidi Jaka, mengaku tidak pernah terlibat dalam kalender event Sumenep 2024, alias hanya ikut macet di jalan.

Hal itu dia ungkapkan saat melangsungkan podcast bareng PWITalk Sumenep, disalah satu restoran, jl lingkar barat Kota setempat.

Menurut dia, adanya kalender event di Sumenep, merupakan bukti keseriusan dalam memajukan kesenian, akan tetapi perlu mempertimbangkan pembaharuan konten.

“Menurut sudut pandang mereka (pemerintah) sudah membuka lebar, dalam artian mereka menafsir kegiatan itu murni kegiatan,” kata Turmidi, dikutip mediapribumi.id dari pwitalk sumenep. Senin (8/7/2024).

Tetapi, Lanjut dia, sebenarnya berkegiatan tidak soal ritual dan rutinitas berkegiatan, namun apa yang dilakukan perlu ada pembaharauan konten.

“Kalau kualitasnya sama dengan yang kemarin-kemarin akan sampai pada titik jenuh, karena tidak adanya pembaharuan konten. Seni inikan sarana melembutkan hati membuat rasa lebih peka terhadap alam, lingkungan, dan kemanusiaan,” ujarnya.

Turmidi menggambarkan, satu ajang festival bisa jadi ajang tawuran lempar-lempar api, yang disebabkan kurangnya komunikasi dan edukasi.

“Tanpa membicarakan nilai kurangnya, memang pasti ada kekurangan, tetapi akhirnya peristiwa itu jauh dari cita-cita luhur kesenian, itukan kurangnya edukasi. Edukasinyakan supaya rame, supaya padat, supaya orang jual bakso banyak, pemajuan UMKM, dan itu tidak apa-apa,” terangnya.

“Hanya ketika hal itu menjadi tidak seimbang dalam alam ini, maka tunggu akan ada teguran ini, dan itu tidak hanya berlaku didunia kesenian. Jangan sampai kesenian sebagai ajang yang bukan lagi estetika yangg sudah tidak mengindahkan etika, kecelakaan besar nanti,” kata Turmidi menambahkan.

Lebih jauh, dia mengaku, bahwa DKS sudah menyetorkan acuan program kesenian selama 5 tahun kepada Disbudporapar Sumenep.

Namun, dari program yang diajukan hanya tercapai 15 persen dari 100 persen. Dia mernilai, kendalanya tidak hanya soal anggaran.

“Tidak hanya soal anggaran, lebih kepada kurangnya respon dan ikhtiar baik untuk mencapai target,” imbuhnya.

Disinggung soal peran DKS dalam kalender event Sumenep 2024, Turmidi mengaku hanya berperan ikut macet di jalanan.

“Perannya ya ikut bermacet-macet di jalan, ya ngak bisa jalan karena penuh itu,” tuturnya.

Merespon hal itu, Kepala Disbuporapar Sumenep Moh Iksan mengaku, telah memberikan kesempatan kepada DKS untuk mengajukan event apapun. Namun, sampai waktu yang ditentukan DKS tetap tidak menawarkan apapun.

Iksan menyebutkan, DKS pernah diamanahi untuk menyelenggarakan event tasyakuran di tahun 2023, akan tetapi diserahkan kembali kepada Disbudporapar.

“DKS diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengajukan event apa saja, dan sampai batas waktu yg ditetapkan juga tidak mengajukan,” tukasnya.

Example 300250 Google News
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *