Mediapribumi.id, Sumenep — Para pengusaha properti atau developer di daerah Sumenep, Jawa Timur menilai layanan yang diberikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sudah sangat baik dalam memproses bisnis pembiayaan KPR Subsidi dan Non Subsidi.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu developer terkemuka di Sumenep sekaligus Direktur Utama (Dirut) PT Pendopo Agung Semekar, Herman Wijaya Kusuma.
“Saya rasa pelayanan BTN sudah sangat bagus dan maksimal kepada kita para pengembang. Dan sejauh ini aman-aman saja, tidak ada masalah, komunikasi lancar,” kata Herman. Senin (9/9/2024).
Herman juga mengaku, hingga saat ini proses kemitraan yang terjalin dengan BTN dinilai lancar dan tak ada masalah.
“Menurut saya, tidak ada masalah karena kita adalah mitra bank dan sudah maksimal untuk melayani semua nasabahnya,” tuturnya.
Disamping itu, menurut Herman, peran BTN sudah sangat baik dalam memberikan pembiayaan perumahan, baik untuk subsidi maupun non subsidi. Hal ini dibuktikan sejak beberapa tahun bekerjasama bisnis dengan BTN.
Kemudian Herman menggambarkan, kuota KPR subsidi memang sedang terbatas dan belum ada info penambahan kuota subsidi sampai dengan saat ini. Sedangkan penentuan kuota KPR Subsidi merupakan kewenangan dari pemerintah, bukan kewenangan Bank BTN.
Dengan begitu, Herman berharap, para pengembang di Sumenep bisa terus bekerjasama dengan BTN, yang berjuang untuk menambah kuota KPR Subsidi kepada pemerintah. Apalagi perkembangan sektor property di Sumenep, dia menyebut sangat bagus.
“Karena kebutuhan perumahan sederhana masih sangat banyak. Apalagi kalau kuota subsidi ditambah, kami dari pengembang sangat senang, sebab penjualan kita beda ketika ada subsidi dengan ketika pemerintah mencabut. Tetapi yang harus ditegaskan adalah, ada atau tidak adanya subsidi tidak akan berpengaruh pada komitmen kami untuk terus mengembangkan properti di Sumenep sebab pasarnya memang masih sangat besar,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT Usaha Ontong Onggu, Entry Lesmana, mengaku layanan BTN sudah sangat bagus dan cepat. Pengurusan pengajuan KPR di BTN dinilai tidak berbelit-belit, dalam hal bekerjasaama perseroan.
“Rata-rata penyelesaian makan waktu 2-3 Minggu. Misalnya saya menaruh 10 berkas di awal bulan, tanggal 20 sudah selesai. Bahkan kalau ASN bisa seminggu selesai. Tetapi kalau profil pembelinya wiraswasta, ya itu tadi sekitar 2 hingga 3 Minggu karena harus ada survei, namun secara keseluruhan, pengurusan pengajuan KPR di BTN tidak berbelit,” terangnya.
Manager Marketing PT Berkat Batu Kencana Zainal Masfuri. ST turut menyatakan, bahwa BTN sebagai mitra pengembang, telah memberikan layanan yang sangat bagus, ditambah sekarang pengajuan KPR juga sudah bisa dilayani secara online dan ini memudahkan pengembang.
Zainal menyebutkan, bahwa Berkat Batu Kencana telah mengembangkan beberapa kawasan perumahan di Sumenep, diantaranya Perumahan Alam Juanda, Juanda mention, Surya Garden, Sania Garden, dan Patra Garden Gresik.
“Peran BTN sangat besar di perusahaan kami. Karena sekira 80%-95%, pembeli kami arahkan ke BTN. Apalagi Procity Grup sudah bekerjasama dengan BTN sedah mencapai sekitar 40 tahun. Proyek di Surabaya juga didukung oleh BTN semua,” tandasnya.
Dampak lain, Zainal merasa, jasa BTN sangat besar dalam membuat perusahaan sukses sebagai pengembang, sehingga perusahaannya selalu mengarahkan pembeli rumah untuk mengambil KPR di BTN.
Bahkan, dia mengaku banyak kemudahan yang diberikan oleh BTN, seperti proses KPR yang dinilai cukup cepat, khususnya, ketika BTN melakukan sosialisasi ke dinas terkait.
“Kami mendapatkan support penuh dari BTN Cabang Pembantu Sumenep dan juga dari Cabang BTN di Bangkalan. Kami totalitas dengan BTN, karena sejak kecil dibesarkan BTN, termasuk saat awal pembangunan, juga dibantu BTN,” kata Zainal menambahkan.
Disisi lain, para pengembang juga mengapresiasi sikap transparan BTN dalam menginformasikan besaran suku bunga, baik suku bunga pinjaman untuk para pelaku usaha maupun bunga KPR untuk nasabah individu.
Masih kata Zainal, bahwa nasabah menyadari, penentuan suku bunga dipengaruhi banyak faktor eksternal, antara lain suku bunga acuan, tingkat inflasi dan biaya dana. Bank juga mempertimbangkan suku bunga bank lain sebagai acuan.
“Informasi suku bunga bank selalu transparan. Semua bank mencantumkan besaran bunganya di saluran informasi resmi, baik di website maupun di konter layanan. Bank juga pasti melihat bunga yang ditawarkan bank lain agar tetap kompetitif. Semua wajar dan normal,” pungkasnya.