Mediapribumi.id, Sumenep — Puluhan warga yang tergabung dalam Garda Raya kembali mendatangi kantor Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur buntut kasus meninggalnya bayi berusia enam hari di Desa Tamidung, Batang-batang, Sumenep. Jumat (8/12/2023) sore.
Massa aksi mendesak Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo untuk segera mencopot jabatan Kepala Puskesmas Batang-batang sekaligus petugas yang mengambil darah bayi dari tumit.
Bayi tersebut merupakan anak dari pasangan Abd. Aziz dengan Rumnaini. Bayi itu meninggal dunia diduga usai diambil sampel darahnya dari tumit dalam rangka skiring hipotiroid kongenital (SHK).
“Kami minta, Kapus Puskesmas Batang-batang dan petugas yang mengambil darah bayi itu,” kata salah satu massa aksi Garda Raya, Moh. Anwar.
Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan melalui video call, bahwa harapan para pendemo dan keluarga bayi sudah pihaknya mengetahui sejak aksi pertama, di Puskesmas Batang-batang.
Bupati akan melakukan rapat dengan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Keluarga Berencana (KB) Sumenep.
“Jangan langsung minta dicopot, Pemerintah ada mekanismenya. Apa yang diharapkan temen-temen tadi, kita sudah paham,” tukasnya.
