Berita

Wabup Sumenep: Bahasa Madura Harus Ditanamkan Sejak Dini sebagai Bahasa Ibu

Avatar
30
×

Wabup Sumenep: Bahasa Madura Harus Ditanamkan Sejak Dini sebagai Bahasa Ibu

Sebarkan artikel ini
Wabup Sumenep: Bahasa Madura Harus Ditanamkan Sejak Dini sebagai Bahasa Ibu
Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim

Mediapribumi.id, Sumenep — Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, menegaskan pentingnya pelestarian Bahasa Madura sebagai bahasa ibu yang menjadi identitas sekaligus jati diri masyarakat Madura khususnya Sumenep. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama keluarga dan lembaga pendidikan, untuk menanamkan kecintaan terhadap Bahasa Madura sejak usia dini.

Menurut Wabup, Bahasa Madura bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga sarana pewarisan nilai, budaya, dan karakter luhur yang telah hidup turun-temurun di tengah masyarakat.

“Karena Bahasa Madura adalah bahasa ibu, maka sejak dini generasi muda Sumenep harus bisa belajar dan menggunakan bahasa yang baik dan benar,” ujar KH. Imam Hasyim di sela peringatan Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, Jumat (31/10/2025).

Ia menambahkan, penggunaan Bahasa Madura dalam kehidupan sehari-hari harus terus dijaga agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan arus globalisasi.

Pemerintah daerah, menurutnya, berkomitmen mendukung upaya pelestarian bahasa dan budaya lokal melalui kegiatan edukatif, kebudayaan, hingga program literasi daerah, salah satunya dalam Upacara Peringatan Hari Jadi ini.

“Pelestarian bahasa daerah adalah bagian dari upaya menjaga jati diri bangsa. Kalau generasi muda tidak lagi mengenal bahasa ibunya, maka kita kehilangan akar budaya,” tegasnya.

KH. Imam Hasyim juga mengajak para pendidik untuk ikut berperan aktif memperkenalkan Bahasa Madura di sekolah, baik melalui kegiatan formal maupun nonformal. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya mengenal Bahasa Indonesia dan bahasa asing, tetapi juga bangga menggunakan bahasa daerahnya sendiri.

“Kebanggaan terhadap bahasa daerah harus ditumbuhkan. Di Sumenep, Bahasa Madura bukan sekadar simbol, tapi warisan leluhur yang mengajarkan tata krama, sopan santun, dan kebijaksanaan hidup,” tambahnya.

Dalam momentum Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep yang mengusung tema “Ngopene Soengenep”—yang berarti merawat dan menjaga Sumenep—Wabup menilai pelestarian bahasa daerah sejalan dengan semangat menjaga warisan budaya dan kearifan lokal.

“Menjaga Bahasa Madura sama artinya dengan menjaga Sumenep itu sendiri. Dari bahasa, lahir peradaban dan identitas daerah,” pungkasnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Jadi Sumenep