Mediapribumi.id, Sumenep — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Menghadirkan 8.431 Lowongan Kerja (Loker) pada Sumenep Job Fair 2024 yang bertempat di Gedung KORPRI Sumenep. Kamis 19 September 2024.
Ribuan Loker tersebut berasal dari 33 perusahaan, baik yang ada di Sumenep hingga luar negeri, seperti Korea Selatan, Jepang, Jerman dan Arab Saudi.
Pantauan media, ribuan pencari kerja baik dari masyarakat Sumenep hingga dari luar Kabupaten berdesak-desakan untuk melihat dan mendaftar pada Loker yang diinginkan.
Sumenep Job Fair 2024 merupakan salah satu upaya Pemkab Sumenep untuk menekan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Posisi yang ditawarkan dari perusahaan di Sumenep Job Fair 2024 kali ini cukup beragam, mulai dari administrasi perkantoran, sales marketing hingga tenaga medis.
“Nanti untuk penempatannya ada yang di Sumenep dan ada yang di luar Sumenep bahkan di luar negeri,” kata Kepala Disnaker Sumenep, Heru Santoso.
Menurutnya, Job Fair 2024 ini seyogianya menjadi jawaban bagi masyarakat Sumenep dan first graduate, yang sedang mencari Loker.
Hal itu, juga sebagai jembatan antara perusahaan yang memerlukan karyawan dengan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Sebab, dirinya mengaku mendapati beberapa masyarakat Sumenep yang merasa tidak mudah dalam menemukan pekerjaan.
Heru juga menuturkan, dirinya menemukan sejumlah catatan yang dapat menjadi bahan evaluasi, diantaranya masih banyak anak muda dengan mindset bahwa bekerja harus langsung memiliki posisi atau jabatan yang tinggi. Padahal dalam dunia kerja semuanya harus benar-benar dimulai dari nol.
“Dunia kerja tidak seindah itu, kita harus benar-benar membangun karir dari bawah dulu, baru nanti bertahap. Hal ini yang menjadi PR bagi kami untuk mengubah pemikiran-pemikiran yang seperti itu,” imbuhnya.
Selanjutnya,Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan Job Fair merupakan salah satu upaya untuk menuntaskan jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep, yang kini berada di angka 1,61 persen, angka tersebut termasuk terendah di Jawa Timur, namun, pihaknya berkomitmen untuk serius dalam mengatasi hal itu.
Selain pelaksanaan Job Fair, ia memaparkan juga menghadirkan beberapa upaya lain seperti pemberdayaan, kewirausahaan, pelatihan dan sebagainya.
Menurutnya, jika tingkat pengangguran terbuka terus dibiarkan naik, maka akan berpengaruh pada sektor lainnya, termasuk angka kemiskinan di Sumenep.
“Job Fair ini hanya salah satu upaya untuk menekan angka pengangguran terbuka, selain itu kami juga melakukan pemberdayaan, pelatihan dan kewirausahaan,” tandasnya.
Lebih lanjut, salah seorang pelamar kerja di Job Fair 2024, Ratih mengaku sangat menyambut baik dengan gembira hadirnya Job Fair 2024 tersebut. Sebab, hal itu menjadi kesempatan besar bagi dirinya dan pencari kerja lainnya yang merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi lowongan kerja.
Ia juga menyarankan untuk pelaksanaan kegiatan yang serupa, dapat diinformasikan jauh hari sebelumnya. Sehingga masyarakat yang ingin mendaftar, bisa mempersiapkan dokumen yang menjadi syarat pendaftaran.
“Ini baru pertama kali mencoba daftar di Job Fair, semoga sukses,” harapnya.
