Mediapribumi.id, Sumenep — Musibah tragis menimpa seorang remaja berinisial MAA (17), warga Dusun Aengkarang, Desa Dedugan, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep. Ia ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di sekitar dermaga Dusun Bringsang pada Senin (20/10/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menjelaskan bahwa peristiwa itu bermula ketika korban bersama temannya, I (17), asal Desa Galis, berenang dari pelabuhan menuju rumah apung yang berjarak sekitar 50 meter. Namun, di tengah perjalanan, korban diduga kehabisan tenaga dan tak mampu melawan derasnya arus laut.
“Teman korban sempat mencoba membantu, tetapi karena kelelahan dan panik, ia akhirnya berteriak meminta pertolongan,” ungkap Widiarti, Selasa (21/10/2025).
Teriakan tersebut menarik perhatian warga sekitar, di antaranya R, U, dan A, yang segera mendatangi lokasi menggunakan perahu bernama Pesawat. Salah satu dari mereka, R, bahkan nekat menyelam dua kali ke dasar laut untuk mencari korban. Upayanya akhirnya berhasil setelah menemukan tubuh MAA di kedalaman sekitar lima meter.
Korban kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Bringsang sebelum dibawa ke Puskesmas Giligenting menggunakan mobil pikap milik warga. Namun, petugas medis menyatakan MAA telah meninggal dunia.
Keluarga korban menolak dilakukan visum maupun proses hukum lanjutan. Mereka menganggap kejadian tersebut sebagai musibah murni dan telah mengikhlaskan kepergian MAA.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, pihak kepolisian memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun unsur kesengajaan.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya korban. Polsek Giligenting telah melakukan langkah cepat mulai dari olah TKP, pemeriksaan saksi, hingga memastikan tidak ada unsur pidana dalam kasus ini. Kami mengimbau masyarakat, terutama para orang tua, agar lebih mengawasi anak-anaknya saat beraktivitas di wilayah perairan,” kata Widiarti.
Situasi di sekitar lokasi kejadian kini dilaporkan aman dan kondusif. Polsek Giligenting terus berkoordinasi dengan pihak keluarga dan perangkat desa guna memberikan pendampingan pascaperistiwa tragis tersebut.













