Mediapribumi.id, Sumenep — Penghargaan atas prestasi yang diraih khususnya didunia pendidikan menjadi pemantik semangat baik bagi penerima maupun bagi orang lain.
Begitu juga bagi seorang perempuan asal Desa Gapura Tengah, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kholifah, dirinya dinobatkan sebagai wisudawati terbaik tingkat Institut pada Wisuda ke XII Program Sarjana dan ke III Program Magister Institut Kariman Wirayudha Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diraih lantaran prestasi yang dicapai baik akademik maupun non akademik. Prestasi akademiknya, dirinya meraih nilai tertinggi dengan predikat Cumlaude. Ia mengambil Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI).
Sementara, prestasi non akademiknya terdiri dari berbagai jenis kompetisi diantaranya meraih juara lomba cipta puisi dari jenjang regional, Nasional, Asia, hingga jenjang internasional, setidaknya selama kuliah telah meraih 20 piagam penghargaan.
Perempuan ini mempunyai nama panjang Kholifah, hiruk pikuk dalam menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi dilewati dengan suka dan duka.
Berbagai organisasi digeluti, baik intra kampus maupun ekstra, termasuk organisasi mahasiswa ekstra kampus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Meskipun terlahir dari keluarga sederhana, tidak bergelimang kemewahan, namun, semangat dalam dirinya tidak pernah padam dalam mencapai cita-cita.
Pada saat memberikan sambutan sebagai perwakilan wisudawan dan wisudawati, Kholifah menyampaikan pesan kepada teman-temannya dan masyarakat bahwa berkuliah di INKADHA adalah bagian dari nikmat yang harus disyukuri.
Menurutnya, meskipun kampusnya tidak terlihat mewah dengan bangunan maupun fasilitas lainnya, namun, sudah layak menjadi kampus tujuan utama.
“Sebab orang besar lahir dari tempat kecil yang mengangkat namanya besar, bukan lahir dari tempat besar dan berlindung dibalik kebesaran tempatnya,” ucap Kholifah di Gedung KORPRI Sumenep, pada Senin (04/12/2023).
Kholifah mengucapkan terimakasih khususnya kepada kedua orang tua, lantaran dengan perjuangan dan doanya dirinya hingga sampai pada jenjang pendidikan tinggi.
“Selain itu, kami ucapkan terimakasih juga kepada masyaikh Pondok Pesantren Al-Karimiyyah, Pimpinan dan Dosen INKADHA Sumenep, Madura, Jawa Timur,” paparnya.
Lebih lanjut, dirinya mengutip pesan dari Ayahnya dalam bahasa Madura, jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia kurang lebih begini:
“Nak, kerjakan saja semuanya, menjadi petani ayok, menjadi pengarit rumput ayok, jika suatu saat berkesempatan megang bolpen (mempunyai pekerjaan yang lebih baik) gampang penempatannya,” tukasnya.
