Mediapribumi.id, Malang — Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan bisa lahir dari hal sederhana, seperti menanam bambu. Hal inilah yang terus digaungkan Bambang Parianom melalui kampanye konservasi bambu sebagai upaya menjaga kelestarian sumber mata air.
Menurut Bambang, bambu memiliki peran luar biasa dalam ekosistem. Akar serabutnya mampu menahan dan menyimpan air, memperkuat struktur tanah, sekaligus mengurangi erosi.
“Bambu itu bukan hanya tanaman, tapi penyelamat. Ia bisa tumbuh cepat, akar serabutnya mampu menyimpan air, dan secara budaya, bambu sudah akrab dengan masyarakat kita. Sayangnya, bambu sering dianggap remeh,” ujarnya.
Dengan semangat itu, Bambang yang dikenal sebagai pejuang lingkungan di Malang, mengajak masyarakat untuk tidak hanya menanam pohon keras, tetapi juga menanam bambu di sekitar sumber air.
Upayanya tak sebatas seruan, ia bahkan menginisiasi gerakan menanam ribuan bambu di beberapa titik hulu Sungai Brantas.
Kegigihan Bambang dalam mengkampanyekan konservasi bambu akhirnya mendapat apresiasi nasional. Ia dianugerahi Danamon Award berkat dedikasinya menjaga lingkungan sekaligus menginspirasi banyak pihak.
“Kita butuh lebih banyak orang yang mau peduli. Kalau setiap desa menanam bambu di sumber airnya, saya yakin mata air kita bisa tetap terjaga untuk generasi mendatang,” tegasnya.
Gerakan yang diinisiasi Bambang menjadi bukti bahwa menjaga alam tidak selalu membutuhkan teknologi canggih. Dari bambu yang sederhana, lahir sebuah harapan besar: keberlanjutan air dan kehidupan.













