Mediapribumi.id Pamekasan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengadakan sosialisasi kampanye anti bullying di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, pada Minggu (17/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya saling menghormati dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan.
Sosialisasi ini diikuti oleh seluruh siswa SDN Larangan dan disampaikan secara interaktif oleh para mahasiswa KKNT. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa memaparkan berbagai bentuk bullying, baik fisik maupun verbal, yang kerap terjadi di lingkungan sekolah. Mereka menjelaskan bahwa bullying tidak hanya terbatas pada kekerasan fisik, tetapi juga mencakup hinaan atau tindakan merendahkan yang dapat melukai perasaan seseorang.
Antusiasme siswa terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Beberapa siswa aktif memberikan tanggapan dan mengajukan pertanyaan tentang cara menghindari serta menghadapi bullying di sekolah. Selain penyampaian materi, para mahasiswa juga mengadakan permainan edukatif untuk memperkuat pesan anti-bullying, dan mengajak para siswa membuat komitmen pribadi untuk mendukung teman-teman yang menjadi korban bullying.
Ketua Panitia, Febrian menerangkan sosialisasi kampanye anti-bullying ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKNT UTM yang berfokus pada penguatan nilai-nilai sosial dan pendidikan karakter di sekolah dasar. Diharapkan, kampanye ini mampu meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif bullying dan mendorong mereka untuk aktif mencegah perundungan di lingkungan sekolah.
“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari kontribusi kami dalam membangun masyarakat yang lebih baik melalui pengabdian kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi utama KKNT, yakni mendukung pengembangan karakter generasi muda yang beretika dan bertanggung jawab,” terangnya.
Sementara, Kepala SDN Larangan Dalam 1, Budi Santoso, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan karakter siswa. Dengan pemahaman yang lebih baik, para siswa diharapkan bisa menciptakan suasana sekolah yang aman dan nyaman bagi semua,” ujar Budi Santoso.
