Mediapribumi.id, Sumenep — Lonjakan penumpang setelah mudik di Desa Sakala, Kabupaten Sumenep, memaksa dua kapal kayu, atau taxi beroperasi bersamaan untuk mengangkut pemudik menuju Pulau Sapeken. Sabtu (5/4/2025).
Biasanya, hanya satu armada yang dijalankan, namun padatnya penumpang membuat satu kapal tak lagi cukup.
Untuk mengantisipasi cuaca, Kapal taxi reguler diberangkatkan lebih awal, sekira pukul 08.43 WIB, disusul Kapal Siaga Desa yang turut dikerahkan untuk membagi beban penumpang.
Inisiatif ini dipimpin langsung oleh Habibi, selaku anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sakala, demi menghindari penumpukan dan keterlambatan keberangkatan.
Berdasarkan pantauan tim mediapribumi.id di lapangan, penumpang yang berangkat mayoritas berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pekerja luar Sapeken.
Meski tidak ada data resmi jumlah penumpang, kondisi kapal tampak penuh sesak tanpa ruang untuk beristirahat.
“Situasi ini disebut rutin terjadi setiap momen arus balik, mengingat jadwal operasional kapal hanya tiga kali dalam sepekan,” kata Jailani, salah satu mahasiswa di Mojokerto, yang ikut arus balik.
Jadwal pelayaran ini, berlangsung pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu, dengan waktu tempuh rata-rata 4–6 jam tergantung kondisi laut.
Pihaknya menjelaskan, cuaca pada hari keberangkatan terpantau cerah dan teduh, mendukung kelancaran pelayaran. Namun demikian, keterbatasan jumlah armada dinilai memerlukan perhatian serius oleh pemerintah setempat.
“Permasalahan ini bukan hanya tentang kursi penumpang, tapi tentang keselamatan warga. Pemerintah Desa perlu memberi solusi jangka panjang,” tukasnya.
