BeritaMigas

Humas Seismik KEI Tepis Isu Tokoh Masyarakat di Kangean Menerima Dana Milyaran

Avatar
305
×

Humas Seismik KEI Tepis Isu Tokoh Masyarakat di Kangean Menerima Dana Milyaran

Sebarkan artikel ini
Humas Seismik KEI Tepis Isu Tokoh Masyarakat di Kangean Menerima Dana Milyaran
Kepala Humas Seismik kegiatan Survei Seismik KEI, Jumadi Achmad (Foto Juni 14 2025)

Mediapribumi.id, Sumenep — Isu yang beredar di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, terkait sejumlah tokoh masyarakat menerima uang milyaran, melalui Humas Survei Seismik, ternyata tidak benar dan tidak berdasar.

Hal itu ditegaskan oleh, kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Seismik di lapangan untuk kegiatan Survei Seismik Kangean Energy Indonesia Ltd (KEI), Jumadi Achmad. Ia menjelaskan, bahwa isu itu adalah hasil pelintiran pihak tertentu dalam menggiring opini masyarakat untuk menjatuhkan nama baik perusahaan KEI dan membenturkan perusahaan dengan para tokoh masyarakat di Kangean.

Jumadi menilai, isu itu dipelintir oleh oknum tertentu untuk memframing opini publik, sehingga berpotensi menjatuhkan nama baik KEI, dan menganggap tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai pelindung KEI.

“Padahal kami, murni menjalankan tugas kehumasan, yakni membangun hubungan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah,” kata Jumadi. Sabtu (1/11/2025) kepada mediapribumi.id.

Ia berharap, dengan adanya pernyataan ini, masyarakat tidak saling mencurigai, termasuk dengan tokoh agama. Jumadi sangat menyayangkan isu tersebut, yang diduga didramatisir oleh oknum-oknum untuk merusak tatanan masyarakat di kepulauan Kangean.

“Jika ada bukti atas isu tersebut, kami bersedia diusut tuntas melalui jalur hukum” tegasnya.

Sementara, Darsono, salah satu warga Batu Guluk, Pulau Kangean, membenarkan bahwa informasi tersebut hanya drama untuk memframing dan menggiring opini masyarakat.

“Sampai saat ini kami masih mencari siapa yang menyebarkan informasi itu, karena yang tersebar masih anonim,” terangnya.

Darsono menjelaskan, saat ini beberapa tokoh berupaya untuk meluruskan informasi yang beredar di masyarakat, karena banyak informasi tumpang tindih dan tidak jelas sumbernya.

“Dari beberapa framing yang muncul menyebabkan masyarakat bingung terhadap informasi yang ada. Dan beberapa informasi itu sebagian tidak benar,” tuturnya.

Ia berharap masyarakat harus bisa memverifikasi informasi agar tidak terprovokasi.

“Karena setiap informasi harus ada faktanya,” tukasnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Jadi Sumenep