Mediapribumi.id, Sumenep — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep terus mendorong penanggulangan dan penanganan bencana secara cepat dan efiktif.
Beberapa program yang sudah dijalankan saat ini diantaranya Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk sekolah, Santri Tanggap Bencana (Santana) untuk Pondok Pesantren, dan Desa Tanggap Bencana (Destana).
Selain itu, BPBD Sumenep juga memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC) yang sudah terbentuk sebagai upaya penanganan cepat terhadap bencana.
“Saat ini, kami memiliki 32 orang TRC yang terdiri dari tenaga non ASN di lingkungan BPBD Sumenep,” terang Kepala BPBD Sumenep, Ach. Laili Maulidy. Rabu (16/07/2025).
Terbaru, sesuai dengan Surat Keputusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), BPBD harus membentuk TRC Lintas Sektor yang terdiri dari instansi teknis secara horizontal, seperti Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Namun, saat ini, BPBD Sumenep masih belum membentuk TRC Lintas Sekotor tersebut. Laili mengaku masih dalam proses persiapan.
Menurutnya, tim ini sangat penting agar ketika terjadi bencana, secara cepat langsung ditangani oleh instansi terkait.
“Seperti ketika ada wabah penyakit, bisa ditangani langsung oleg Dinas Kesehatan atau wabah penyakit hewan bisa ditangani oleh dinas tehnis terkait,” tutupnya.
