Example floating
Example floating
Berita

Relokasi PKL ke Taman Tajamara dinilai Ada Kejanggalan

126
×

Relokasi PKL ke Taman Tajamara dinilai Ada Kejanggalan

Sebarkan artikel ini
Petugas Memberikan Sosialisasi kepada PKL
Para Petugas Memberikan Sosialisasi Relokasi

Mediapribumi.id, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep merelokasi para Pedagang Kaki Lima (PKL), salah satunya yang mangkal di sepanjang Jalan Trunojoyo, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep ke tengah Taman Tajamara.

Relokasi tersebut sebelumnya dilakukan sosialisasi dan para pedagang tidak keberatan, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Sumenep, Chainur Rasyid kepada Mediapribumi.id sebelumnya.

Menanggapi hal tersebut, salah satu pelaku PKL yang berada di Jalan Trunojoyo, berinisial MH, mengaku, meskipun menerima terhadap upaya relokasi tersebut, namun, dirinya merasa ada beberapa keberatan.

Menurutnya, pada saat sosialisasi, pihak Pemerintah hanya memfokuskan pada relokasi, seakan tidak memikirkan pemberdayaan para PKL.

“Saya menilai Pemerintah hanya fokus relokasi, tidak difikirkan pemberdayaannya, seperti kalau direlokasi ke Taman Tajamara apakah sama pendapatannya dengan tempat sebelumya,” ucapnya melalui sambungan telepon, Sabtu (17/02/2024).

Dirinya mengaku sudah berjualan lama termasuk memiliki kilomiter listrik sendiri, namun, pihak Diskop, UKM dan Perindag mewajibkan untuk menggunakan listrik yang disediakan pihaknya.

“Ini terkesan memaksa, padahal saya sudah punya, saya curiga Pemerintah ini ada unsur bisnis sendiri,” imbuhnya.

Selanjutnya, ia merasa heran karena Pemkab terkesan membedakan perlakukan antara PKL yang mengkal di Jalan Trunojoyo dan Jalan Dr. Cipto dengan yang mangkal di Jalan Diponegoro.

Pada saat sosialisasi, menurutnya Pemerintah berdalih kalau PKL yang mangkal di Jalan Diponegoro tidak direlokasi karena masih zona kuning yakni aman, sementara di Jalan Trunojoyo sudah masuk zona merah.

“Pertanyaan dibenak saya, dimana letak keadilan penertiban ini, kenapa ada perbedaan perlakukan?,” tanyanya dengan heran.

Pedagang lain yang berinisial NY, merasa ragu untuk pindah ke tengah Taman Tajamara karena berdasarkan pertimbangan pendapatan.

“Saya ragu, di tengah taman (Taman Tajamara) belum tentu pendapatannya seperti ini, bagaimana kalau lebih kecil ketimbang ditempat asal? karena pembeli kalau ditempat asal mudah mengakses,” tuturnya.

Hari Santri Google News
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *