Example floating
Example floating
Ekonomi

Pandangan Akademisi Unija Madura Tentang Kemiskinan di Sumenep

3377
×

Pandangan Akademisi Unija Madura Tentang Kemiskinan di Sumenep

Sebarkan artikel ini
Pandangan Akademisi Unija Madura Tentang Kemiskinan di Sumenep
Bupati Achmad Fauzi dan Edy Purwanto, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unija Madura

Mediapribumi.id, Sumenep — Kemiskinan di Kabupaten Sumenep terus bergulir dan perbincangan hangat dimata publik, termasuk akademisi di Madura, Jawa Timur.

Sudut pandang berbeda, dari seorang Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja (Unija) Madura.

Terkait hal itu, Edy Purwanto, SE., M.Sc Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja, menyampaikan hasil analisis secara akademis.

Menurutnya, jika membandingkan data kuantitatif tahun 2022 dengan 2023, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 1,71% yang berarti mengalami sedikit peningkatan jumlah TPT sebesar 0,35% dari tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan ekonomi di Sumenep sudah cukup baik, jika melihat angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 sebesar 5,23% menurut survei BPS,” kata Dosen kelahiran Pulau Pagerungan Besar itu. Minggu (9/6/2024).

Sejalan dengan itu, Edy menilai, beberapa bukti kongkrit yang dapat dilihat, adalah banyak para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bermunculan seperti di Tajamara dan lokasi lainnya.

Menurutnya, semestinya penurunan jumlah pengangguran atau TPT dapat berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat penurunan kemiskinan. Namun terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.

Faktor tersebut, lanjut Edy, yakni tingkat upah yang diperoleh, akses untuk mendapatkan pelatihan, jaminan sosial dan kesehatan, kebijakan pemerintah, dan hal lain yang berkaitan.

“Prinsipnya, kita harus bisa melihat secara komprehensif tentang pengangguran dan kemiskinan,” ujarnya.

Pihaknya menyampaikan beberapa saran terhadap pemangku kebijakan, diantaranya:

1. Fokus pertumbuhan ekonomi masyarakat harus secara merata, tidak hanya fokus di daratan dan kota tetapi juga di desa dan kepulauan yang membutuhkan akses (pelatihan, permodalan dan fasilitas yang lain).

2. Tingkat upah masyarakat juga perlu difikirkan dengan baik, jangan sampai masyarakat yang sudah memiliki pekerjaan tetapi upah yang diperoleh tidak mampu mencukupi kebutuhan dasar mereka.

3. Berikan pendidikan dan pelatihan secara masif untuk meningkatkan skill masyarakat.

4. Pembangunan infrastruktur yang mamadai untuk mempermudah masyarakat dalam bekerja.

5. Libatkan beberapa elemen untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Sumenep sebagaimana konsep Pentahelix: Pemerintah, Masyarakat, Akademisi, Pebisnis atau Praktisi, dan Media.

Sebelumnya, Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sumenep terus meningkat signifikan. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumenep Tahun 2023 naik 5,35 persen, meningkat dibandingkan Tahun 2022. 

“Pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit (LNPRT), yakni sebesar 10,19 persen,” katanya.

Pihaknya telah menyiapkan metode untuk menekan persoalan kemiskinan di Sumenep, meskipun semuanya butuh proses.

“Sudut pandang masyarakat, termasuk akademisi tentu akan menjadi saran terbaik untuk Sumenep, Maka setiap kebijakan terus kami rumuskan bersama dengan DPRD untuk menuntaskan kemiskinan,” tukasnya.

Hari Santri Google News
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *