Mediapribumi.id, Sumenep — Sekumpulan pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Solidaritas Rakyat (Asorak) Kabupaten Sumenep melakukan audiensi di kantor Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslu) Batuputih.
Pihaknya meminta pertanggungjawaban atas dugaan keterlibatan salah satu oknum Panwascam dalam tim pemenangan salah satu Calon Legislatif (Caleg) di Kabupaten setempat. Kamis (22/2/2023).
Koordinator Asorak, M. Choirul Anam, menerangkan, kedatangan Panwascam Batuputih untuk meminta penjelasan dengan adanya rekaman video tas atau goodybag mirip atribut Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS).
Kemudian, dalam video tersebut, tas atau goodybag berisi amplop putih dan sticker salah satu Caleg DPRD Kabupaten Sumenep.
“Padahal seharusnya, berdasarkan UU No 17 Tahun 2017 Pasal 105 tentang Pemilu, Panwascam memiliki tugas yakni melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah kecamatan terhadap pelanggaran Pemilu dan mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah tersebut,” katanya.
Namun sebaliknya, kata Anam, oknum Panwascam justru diduga menjadi otak dalam praktik politik uang berdasarkan video yang beredar.
“Sehingga tindakan tersebut telah mencoreng nama baik Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan menjadikan masyarakat tidak percaya pada hasil Pemilu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Panwascam harus segera melakukan gerakan konkret dengan membuat klarifikasi atau bantahan berdasarkan data dan pembuktian tentang dugaan oknum Panwascam yang terlibat dalam praktik politik uang.
“Selanjutnya, Panwascam harus segera merekomendasikan diskualifikasi pada Caleg yang telah melakukan pelanggaran Pemilu dengan bukti permulaan video beredar, yang seterusnya dapat dikembangkan dan diperdalam dari bukti itu,” tegasnya.
Tuntutan tersebut menurut Anam, sesuai dengan PKPU No. 5 Tahun 2019, yang secara eksplisit menjabarkan, apabila terdapat Caleg perolehan suara terbanyak dalam partai melakukan pelanggaran Pemilu maka diganti dengan suara terbanyak setelahnya.
“Selain hal itu, kami juga meminta secara tegas kepada ketua beserta anggota Panwascam apabila tidak dapat membantah berdasarkan data-data, maka sebaiknya mundur. Sebab, telah mencoreng kelembagaan Bawaslu,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Panwascam Batuputih, Muhammad Masno, mengucapkan terimakasih kepada pemuda yang tergabung dalam komunitas Asorak.
“Kepada mereka kami sudah menjelaskan terkait video yang beredar, bahwa video itu sampai kepada kami tidak jelas. Sebab, didalamnya hanya sebuah tas berlogo Bawaslu berisi amplop dan stiker, tapi tidak ada orangnya,” pungkasnya.
Respon (1)