Mediapribumi.id, Sumenep — Rencana audiensi Gerakan Mahasiswa Peduli Sepanjang (GMPS) ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep kandas dan berujung kekecewaan.
Pasalnya, GMPS sudah mengirim surat ke Komisi II DPRD Sumenep pada Jumat (21/06/2024), namun setelah didatangi pada oleh GMPS pada Selasa (24/06/2024) tidak ada satupun anggota Dewan di Kantor.
“Kami sangat kecewa kepada para wakil rakyat ini, ketika masyarakat membutuhkan untuk menyampaikan aspirasinya, semua hilang,” tegas Koordinator GMPS, Ahyatul Karim. Selasa (25/6/2024).
Diketahui, bahwa Audiensi tersebut memprotes hadirnya PT MGA Utama Energi di Kepualauan Sapeken, khususnya Desa Sepanjang, karena dinilai akan berdampak buruk terhadap masyarakat sekitar.
“Kami sudah menyaksikan sejarah kelam meledaknya kapal tanker tahun 2010 yang mencemari lautan,” kenang Karim.
Selain itu, masyarakat juga sempat mengalami gagal panen, kehadiran PT MGA Utama Energi dikhawatirkan terjadi hal yang sama.
“Kami juga menuntut agar PT MGA Utama Energi melakukan sosialisasi, membayar hutang ke BUMDes setempat, dan menjaga kelestarian ekosistem Desa Sepanjang,” tegasnya.
Sementara itu, Staf Sekretariat DPRD Sumenep, Jazuli, menerangkan bahwa audiensi tersebut benturan dengan Jadwal Pansus.
“Mohon maaf sekarang tidak bisa ditemui oleh anggota DPRD. Kami akan koordinasi lebih lanjut untuk dijadwalkan ulang,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, tentang aspirasi aktivis GMPS, Tio Rizky selaku Permitte dan Formalities PT MGA Utama Energi mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi pada bulan Agustus tahun 2023.
“Kami sudah melakukan sosialisasi pada bulan Agustus 2023, karena pada saat sosialisasi di Sepanjang dianggap tidak diakui, dari Kades mengarahkan sosialisasi di Sumenep, akhirnya kami adakan sosialisasi juga di Sumenep,” jelasnya.
Disinggung soal pihak yang dilibatkan dalam sosialisasi di Pemdes Sepanjang, dirinya mengaku tidak mengetahui secara jelas.
“Saya waktu itu tidak ikut, nanti biar mas Abdul (Humas) yang menjelaskan,” imbuhnya.
Persoalan utang kepada BUMDesa Sepanjang, Tio menjelaskan, bahwa tagihan invoice sudah clear.
“Terkait tagihan invoice Bumdes sudah clear, bisa di crosscheck dengan temen-temen Bumdes,” tukasnya.